Dampak Pandemi di Tanjungpinang Mengkhawatirkan, Mahasiswa Anambas Minta Dipulangkan




Dampak Pandemi di Tanjungpinang Mengkhawatirkan, Mahasiswa  Anambas Minta Dipulangkan
Eromzi, Ketua HIMKA Tanjungpinang. (Lk /Beritabatam.com)
ANAMBAS - Beritabatam.com - Himpunan Mahasiswa Kabupaten Anambas (HIMKA) Tanjungpinang mendesak Pemerintah Daerah (Pemda) Anambas untuk segera melakukan evakuasi terhadap mahasiswa yang masih tertahan di Tanjungpinang.

Hal itu didasari karena semakin besarnya dampak yang ditimbulkan akibat pandemi virus Corona atau Covid-19. Selain itu, melihat situasi atau kondisi sampai hari ini di Tanjungpinang yang semakin mengkhawatirkan.

Eromzi, Ketua HIMKA Tanjungpinang mengatakan meminta kepada Pemda Anambas untuk memfasilitasi pemulangan mahasiswa yang masih tertahan di Tanjungpinang, Senin 20 April 2020

“Kami sudah melayangkan surat. Dan juga sudah meminta Pemda Anambas untuk memfasilitasi dan segera melakukan evakuasi terhadap mahasiswa yang masih di Tanjungpinang,” ujar Eromzi saat dihubungi melalui via telpon.

Eromzi menjelaskan, permintaan yang dilakukannya merupakan aspirasi kawan-kawan mahasiswa, karena melihat akses transportasi yang sudah ditutup oleh Pemda Anambas dan semakin lemahnya perekonomian keluarga di kampung.

“Aspirasi yang saya sampaikan adalah permintaan dari kawan-kawan, karena wabah Covid-19 di Tanjungpinang sudah semakin meresahkan, sehingga kawan-kawan berkeinginan untuk balek ke kampung,” terang Eromzi.

Selanjutnya menurut Eromzi, seharusnya Pemda Anambas melihat dan memperhatikan keberadaan kawan-kawan yang sedang menempuh pendidikan di luar daerah.

“Seharusnya Pemda melihat dan memperhatikan keberadaan kami diluar daerah, saat wabah semakin mengkhawatirkan, disini lah fungsi Pemda, hadirkan solusi terbaik, kenapa tidak ada inisiatif yang dilakukan oleh Pemda,” tegas Ketua HIMKA Tanjungpinang.

Sementara itu, Demisioner kepengurusan HIMKA Tanjungpinang periode 2017-2018, Wan Rendra Virgiawan mengungkapkan, dia sangat kecewa dan meminta Pemda Anambas segera cepat menyikapi persoalan itu.

“Saya pribadi sangat menyayangkan dan kecewa akan lambatnya Pemda Anambas menyikapi persoalan ini,” tutur Rendra melalui Whatsapp.

Rendra menegaskan persoalan yang terjadi hari ini, adalah persoalan mendesak, yang sepatutnya ditindaklanjuti dengan kebijaksanaan dan bergerak cepat. Mengingat tidak lama lagi memasuki bulan suci Ramadhan.

“ini persoalan mendesak, jadi tolong diperhatikan dengan kebijaksanaan, jangan dibiarkan berlarut-larut, apalagi sebentar lagi akan memasuki bulan suci Ramadhan,” jelas Rendra.

Rendra juga menyinggung, budgeting untuk penanganan Covid-19 di Anambas sudah disediakan dan disepakati.

“Budgeting sudah ada untuk penanganan Covid-19 dan telah disepakati bersama DPRD, mohon segera diberikan solusi untuk persoalan kawan-kawan disini, jangan saling melepas tanggungjawab,” tutup Rendra. (Refi/MK)

Editor: Ramadhan
Share: