Riwayat Perjalanan Seorang Dokter di Bengkalis Ditelusuri Setelah Dipastikan Positif Corona


Riwayat Perjalanan Seorang Dokter di Bengkalis Ditelusuri Setelah Dipastikan Positif Corona
Kadiskes dr. Ersan Saputra TH dalam konferensi pers di lt. II Dinkes Kab. Bengkalis, Minggu, 03 Mei 2020.
BENGKALIS - Beritabatam.com Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kabupaten Bengkalis dr. Ersan Saputra menegaskan bahwa salah seorang dokter berinisial A yang dinyatakan postif Covid-19 berdasarkan hasil swab sebanyak tiga kali masih ditelusuri tracing penyebab dokter tersebut terpapar.

Hal ini dikatakan Ersan dalam konferensi pers di lantai II Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis, Minggu, 03 Mei 2020.

“Saya tegaskan dokter yang positif Covid-19 bukan terpapar PDP berinisial NZ yang meninggal di Sungai Alam itu yang hasil swabnya dinyatakan negatif. Tapi dari sumber lain, dan ini yang terus kita telusuri,” ujar Ersan.

Dikatakannya lagi, pasien NZ (59) yang meninggal tersebut selain hasil swabnya negatif Covid-19, proses pengambilan swab tahap tiga pasien A juga sudah melewati masa karantina pasien A sejak kontak erat dengan pasien NZ.

“Pengambilan swab ketiga ini pada tanggal 27 April, sudah melewati masa karantina 14 hari sejak si A ini berhubungan dengan pasien NZ,” ujar Ersan.

Berakhirnya masa karantina terhadap pasien A tersebut, sambung Ersan, merupakan jawaban mengapa pasien A bebas kemana-nama termasuk membagi-bagikan takjil. Terlebih hasil swab keduanya negatif, sehingga dalam pemikiran pasien A, dirinya sudah tidak termasuk ODP lagi.

"Lalu mengapa ada swab ketiga kalau memang sudah selesai masa karantina, ini dikarenakan ada prosedur baku bahwa swab harus dilakukan dua kali,” kata Ersan.

Pada kasus pasien A, sambung Ersan, swab pertama pada tanggal 7 April ternyata invalid sehingga tidak dihitung. Selanjutnya pada tanggal 9 April dilakukan swab kedua. Tapi karena dikirim ke Jakarta, maka hasilnya menunggu lama baru keluar yaitu negatif.

Sesuai prosedur, perlu dilakukan swab sekali lagi dan pada saat swab ketiga ini diambil, yang bersangkutan sudah selesai menjalani masa karantina.

“Walau sudah selesai (karantina,red), prosedur tetap kita jalankan. Tanggal 27 April swab kita ambil dan dikirim ke Pekanbaru. Tanggal 1 Mei keluar hasilnya positif,” ujar Ersan.

Saat ini, sambung Ersan, pasien A menjalani isolasi di RSUD Bengkalis, tidak di Pekanbaru sebagaimana isu yang beredar.

Sementara itu, pihaknya terus melakukan penelusuran terhadap orang-orang yang ada kontak erat dengan pasien A. Kemudian melakukan rapid test maupun swab terhadap orang-orang yang ada kontak erat dengan pasien A tersebut.

"Total ada sekitar 70-an orang yang kita rapid test, khusus keluarganya kita lakukan swab,” kata Ersan mengakhiri. (Juny/MK)

Editor: Ramadhan
Share: